Wednesday 2 May 2012

Jay & Mirae





Suatu pagi aku datang ke “Monday CafĂ©”. Kafe yang lumayan bagus dan indah, dengan arsitektur modern bercampur dengan arsitektur kuno. Baru pertama kali aku datang kesini. Aku mengambil tempat duduk di luar yang langsung  berhadapan deng jalanan yang tenang. Sambil menunggu kopi yang kupesan, dengan kamera yang kupegang kubidik target foto di jalan. Sampai kameraku pun membidik seorang wanita yang masuk ke dalam kafe. Mata ini tidak bisa mengalihkan pandanganku padanya, dia cantik, tinggi dan terlihat sepert dewi.

“Permisi…Ini kopinya” Tiba-tiba seorang pelayan kafe menaruh kopi dan menghalangi pandanganku

“Eh..eh…oohh Terimakasih”

Setelah pelayan itu pergi aku kembali menemukan sosok dewi yang tadi kulihat, dia duduk di dalam kafe lumayan dekat dengan tempat dudukku…

*Keesokan harinya*
Kembali kusambangi Kafe Monday itu, tak tau kenapa kaki berjalan begitu saja menuju kafe itu. Seketika mataku meneliti seisi kafe dan melihat tempat duduk dewi itu. Kosong. Entah kenapa perasaan ini seakan kecewa.
Tiba-tiba dia datang dengan muka yang terlihat lelah dan duduk di tempat duduk yang sama seperti pada saat aku melihatnya dan membaca buku sambil meminum kopi yang dipesannya.

*Beberapa hari berlalu*
Aku pun tanpa terasa hamper tiap hari berjalan ke kafe itu, entah untuk tujuan apa. Tapi sepertinya untuk melihat dewi yang sudah sering kulihat itu. Sekarang aku hafal dia datang setiap sekitar jam 1 siang dank arena itu pula aku dengan sengaja datang selalu lebih cepat dari jam itu untuk melihat dewiku..haha.. Memang sikap ini telihat lucu, tapi aku menikmatinya dan ada perasaan bahagia. Tapi seketika aku berpikir, apa aku harus menjalani hubungan seperti  ini, ya walaupun ini juga tidak bisa disebut dengan hubungan.

KLONTANG....

Bunyi bel pintu kafe itu terbuka dan tenyata itu adalah dewi yang biasa kutunggu. Ah! Aku baru sadar ini baru jam 12, tetapi dia sudah datang ke kafe ini. Tumben sekali, biasanya dia malaha telat. Aku pun mengambil kameraku dan mulai memotret jalanan dan sesekali mencuri-curi untuk memotrt dia. Aku merasa aneh dan semakin ingin mengetahui identitas perempuan itu, apakah dia tidak pernah menyadari keberadaanku.

*Suatu Malam di ROX Disco*
Tang tang deng deng deng…..
Suara dentuman musik yang kencang memenuhi keadaan Disco itu. Aku menghampiri teman-temanku yang sudah berkumpul dan ikut berdance ria, ngomong-ngomong ini juga keahlianku J
Tak lama aku menari, aku melihat sosok yang kukenal. Dewiku! Aku pun memberanikan diri untuk berkenalan dan mengajaknya menari. Aku berjalan ke arahnya dan mendengarkan perdebatannya dengan temannya.

“Ahhh Miran aku gak cocok deh kayanya disini…Aku mau pulangggg!!!” Ujarnya

“Ayolah…Kamu kan belum mencobanya”

Aku pun mendekat dan..

“Permisi” Ucapku

“hehh” Dengusnya malas.

Aku pun mengajaknya “Mari  turun ke lantai dansa bersamaku?”

“Siapa kamu? Aku tidak mau” Tolaknya

Hah? Aku ditolak mentah-mentah?????Yasudahlah aku turun saja ke lantai dansa sendiri.
Aku pun menunjukkan dance yang selalu andalkan, Break Dance.  Kuikuti irama itu sampai hanya aku saja yang dance di dance floor dan orang-orang berkumpul untuk melihatku. Termasuk dewi ituJ Aku pun semakin semangat menunjukkan tarianku dan terlihat dia menyadariku dan tersenyum.

*selesai di dance floor*
“Mari kutunjukkan tempat yang mungkin lebih cocok dan tenang?” Tanyaku pada dia.

Dia pun mengikuti ku berjalan ke galeri fotoku. 

Dia berjalan berkeliling galeri fotoku dan menyadari sesuatu. Ah!

“Ahhh..” Sahutku
“ini?”

“Hm…” aku bingung bagaimana menjelaskan padanya

“Ini kan fotoku ? Kenapa bisa ada disini?”Tanyanya polos

“Hm..Bagaimana kalau kita berkenalan terlebih dahulu? Jay” Ucapku sambil mengulurkan tanganku padanya

“Mirae..Kang Mirae” Membalas salamanku.

“Ah tentang foto itu, sebenarnya aku sudah memperhatikanmu sejak lama di Kafe Monday, tapi-tapi aku bukan seorang stalker atau pervert kok” Sambil mendengus dan menggaruk-garuk kepalaku yang sebenarnya tidak gatal.

“Ah…Tidak apa, kau sepertinya orang baik. Aku bisa melihat itu dari matamu” Balasnya sambil tersenyum manis. Rasanya ingin pingsan saja melihat senyumannya itu.

“Tapi… Bisa kamu ceritakan lebih jelas? Kenapa Foto-foto ini objeknya kebanyakan aku?” Tanyanya tiba-tiba.

“Ah soal itu. “ Sambil kunanggukan kepalaku. 

Aku pun ngobrol bersamanya dan menceritakan bagaimana aku bisa tahu tentang dia dan Kafe Moday itu…Malam itu menjadi malam terindah karena bisa berbincang dan mengenal Mirae (yey! Akhirnya aku tahu namany><) lebih jauh. Dan ternyata dia adalah orang yang open minded dan tidak takut berkenalan dengan orang asing ( termasuk aku :D)

*Beberapa hari  di Kafe Monday*
“Mi…Mirae!!” Kulambai-lambaikan tanganku untuk mengajakny duduk di tempat yang sama denganku.
Dia tersenyum dan menghampiriku..Sambil duduk di kursinya dia berkat

“Kamu tahu sesuatu?” Tanya Mirae.

“Apaaa??”

“Sebenarnya, aku sudah tahu kamu Jay.”

“HAH???” Tanyaku kaget “Maksud kamu Mirae??”

“Tempat yang kamu duduki itu sebenarnya sudah memiliki pemilik tetap”

“HAH.Jadi?” Tanyaku bingung lagi

“Ahh..Kamu ini…Setiap hari aku datang kesini sehabis pulang kuliah dan aku menyukai pemandangan luar di kafe ini dan kurso itu adalah kursi favoritku. Selama ini aku datang kesini tidak ada yang pernah duduk disitu dan aku pun dengan bahagia bisa duduk di kursi itu dan memandang ke jalan.”

“Ahhhh…Aku mengerti sekarang..Tapi tunggu…Jadi!?!?” 

“Yap..Aku sudah mengetahui dan membencimu dari awal kamu duduk disitu..hahahaha” Jadi selama ini dia juga sudah tahu tentangku? Dan aku hanya seperti orang bodoh ingin berkenalan denganku.

“Jadi sebenarny kamu yang memperhatikanku duluan yaaa??” Godaku padanya.

“Apa?? Kamu tuh yang bikin aku kesal karena kursiku kamu ambil”

“Lagipula ini kan bukan kursimu Miraeeeee” Sambil kujulurkan lidahku

“Ah!!!” Teriaknya pelan dan  manja sambul melipat tangannya kesal…

“Baik-baik bagaimana kalo kita share tempat iniJ??” Tawarku

“Baiklah…Janji?” Tanyanya sambil mengacungkan jari manis untuk menandakan janji seperti anak kecil

“Ah..” Dengusku, tapi sambil memberikan tanganku dan berjanji

“Baiklah..Janjiiiii><” Ujarnya lucu

“Baik baikkkk…”

Kami pun tertawa dan aku merasa senang karena bisa mengenalnya lebih jauh lagi walaupun sebatas ini masih berteman saja… Memang seharusnya seperti itu kan? hahhhaa

Written by Netta Grace
Inspiration from JayPark Song - Girlfriend

No comments:

Post a Comment