Suatu pagi aku datang ke “Monday CafĂ©”. Kafe yang lumayan
bagus dan indah, dengan arsitektur modern bercampur dengan arsitektur kuno.
Baru pertama kali aku datang kesini. Aku mengambil tempat duduk di luar yang
langsung berhadapan deng jalanan yang tenang.
Sambil menunggu kopi yang kupesan, dengan kamera yang kupegang kubidik target
foto di jalan. Sampai kameraku pun membidik seorang wanita yang masuk ke dalam
kafe. Mata ini tidak bisa mengalihkan pandanganku padanya, dia cantik, tinggi
dan terlihat sepert dewi.
“Permisi…Ini kopinya” Tiba-tiba seorang pelayan kafe menaruh
kopi dan menghalangi pandanganku
“Eh..eh…oohh Terimakasih”
Setelah pelayan itu pergi aku kembali menemukan sosok dewi
yang tadi kulihat, dia duduk di dalam kafe lumayan dekat dengan tempat dudukku…
*Keesokan harinya*
Kembali kusambangi Kafe Monday itu, tak tau kenapa kaki
berjalan begitu saja menuju kafe itu. Seketika mataku meneliti seisi kafe dan
melihat tempat duduk dewi itu. Kosong. Entah kenapa perasaan ini seakan kecewa.
Tiba-tiba dia datang dengan muka yang terlihat lelah dan
duduk di tempat duduk yang sama seperti pada saat aku melihatnya dan membaca
buku sambil meminum kopi yang dipesannya.
*Beberapa hari berlalu*
Aku pun tanpa terasa hamper tiap hari berjalan ke kafe itu,
entah untuk tujuan apa. Tapi sepertinya untuk melihat dewi yang sudah sering
kulihat itu. Sekarang aku hafal dia datang setiap sekitar jam 1 siang dank
arena itu pula aku dengan sengaja datang selalu lebih cepat dari jam itu untuk
melihat dewiku..haha.. Memang sikap ini telihat lucu, tapi aku menikmatinya dan
ada perasaan bahagia. Tapi seketika aku berpikir, apa aku harus menjalani
hubungan seperti ini, ya walaupun ini
juga tidak bisa disebut dengan hubungan.
KLONTANG....
Bunyi bel pintu kafe itu terbuka dan tenyata itu adalah dewi
yang biasa kutunggu. Ah! Aku baru sadar ini baru jam 12, tetapi dia sudah
datang ke kafe ini. Tumben sekali, biasanya dia malaha telat. Aku pun mengambil
kameraku dan mulai memotret jalanan dan sesekali mencuri-curi untuk memotrt dia.
Aku merasa aneh dan semakin ingin mengetahui identitas perempuan itu, apakah
dia tidak pernah menyadari keberadaanku.
*Suatu Malam di ROX Disco*
Tang tang deng deng deng…..
Suara dentuman musik yang kencang memenuhi keadaan Disco
itu. Aku menghampiri teman-temanku yang sudah berkumpul dan ikut berdance ria, ngomong-ngomong ini juga
keahlianku J
Tak lama aku menari, aku melihat sosok yang kukenal. Dewiku!
Aku pun memberanikan diri untuk berkenalan dan mengajaknya menari. Aku berjalan
ke arahnya dan mendengarkan perdebatannya dengan temannya.
“Ahhh Miran aku gak cocok deh kayanya disini…Aku mau
pulangggg!!!” Ujarnya
“Ayolah…Kamu kan belum mencobanya”
Aku pun mendekat dan..
“Permisi” Ucapku
“hehh” Dengusnya malas.
Aku pun mengajaknya “Mari
turun ke lantai dansa bersamaku?”
“Siapa kamu? Aku tidak mau” Tolaknya
Hah? Aku ditolak mentah-mentah?????Yasudahlah aku turun saja
ke lantai dansa sendiri.
Aku pun menunjukkan dance
yang selalu andalkan, Break Dance. Kuikuti irama itu sampai hanya aku saja yang
dance di dance floor dan orang-orang berkumpul untuk melihatku. Termasuk dewi
ituJ Aku pun semakin
semangat menunjukkan tarianku dan terlihat dia menyadariku dan tersenyum.
*selesai di dance
floor*
“Mari kutunjukkan tempat yang mungkin lebih cocok dan
tenang?” Tanyaku pada dia.
Dia pun mengikuti ku berjalan ke galeri fotoku.
Dia berjalan berkeliling galeri fotoku dan menyadari
sesuatu. Ah!
“Ahhh..” Sahutku
“ini?”
“Hm…” aku bingung bagaimana menjelaskan padanya
“Ini kan fotoku ? Kenapa bisa ada disini?”Tanyanya polos
“Hm..Bagaimana kalau kita berkenalan terlebih dahulu? Jay”
Ucapku sambil mengulurkan tanganku padanya
“Mirae..Kang Mirae” Membalas salamanku.
“Ah tentang foto itu, sebenarnya aku sudah memperhatikanmu
sejak lama di Kafe Monday, tapi-tapi aku bukan seorang stalker atau pervert
kok” Sambil mendengus dan menggaruk-garuk kepalaku yang sebenarnya tidak gatal.
“Ah…Tidak apa, kau sepertinya orang baik. Aku bisa melihat
itu dari matamu” Balasnya sambil tersenyum manis. Rasanya ingin pingsan saja
melihat senyumannya itu.
“Tapi… Bisa kamu ceritakan lebih jelas? Kenapa Foto-foto ini
objeknya kebanyakan aku?” Tanyanya tiba-tiba.
“Ah soal itu. “ Sambil kunanggukan kepalaku.
Aku pun ngobrol bersamanya dan menceritakan bagaimana aku
bisa tahu tentang dia dan Kafe Moday itu…Malam itu menjadi malam terindah
karena bisa berbincang dan mengenal Mirae (yey! Akhirnya aku tahu
namany><) lebih jauh. Dan ternyata dia adalah orang yang open minded dan
tidak takut berkenalan dengan orang asing ( termasuk aku :D)
*Beberapa hari di Kafe
Monday*
“Mi…Mirae!!” Kulambai-lambaikan tanganku untuk mengajakny
duduk di tempat yang sama denganku.
Dia tersenyum dan menghampiriku..Sambil duduk di kursinya
dia berkat
“Kamu tahu sesuatu?” Tanya Mirae.
“Apaaa??”
“Sebenarnya, aku sudah tahu kamu Jay.”
“HAH???” Tanyaku kaget “Maksud kamu Mirae??”
“Tempat yang kamu duduki itu sebenarnya sudah memiliki
pemilik tetap”
“HAH.Jadi?” Tanyaku bingung lagi
“Ahh..Kamu ini…Setiap hari aku datang kesini sehabis pulang
kuliah dan aku menyukai pemandangan luar di kafe ini dan kurso itu adalah kursi
favoritku. Selama ini aku datang kesini tidak ada yang pernah duduk disitu dan
aku pun dengan bahagia bisa duduk di kursi itu dan memandang ke jalan.”
“Ahhhh…Aku mengerti sekarang..Tapi tunggu…Jadi!?!?”
“Yap..Aku sudah mengetahui dan membencimu dari awal kamu
duduk disitu..hahahaha” Jadi selama ini dia juga sudah tahu tentangku? Dan aku
hanya seperti orang bodoh ingin berkenalan denganku.
“Jadi sebenarny kamu yang memperhatikanku duluan yaaa??”
Godaku padanya.
“Apa?? Kamu tuh yang bikin aku kesal karena kursiku kamu
ambil”
“Lagipula ini kan bukan kursimu Miraeeeee” Sambil kujulurkan
lidahku
“Ah!!!” Teriaknya pelan dan
manja sambul melipat tangannya kesal…
“Baik-baik bagaimana kalo kita share tempat iniJ??” Tawarku
“Baiklah…Janji?” Tanyanya sambil mengacungkan jari manis
untuk menandakan janji seperti anak kecil
“Ah..” Dengusku, tapi sambil memberikan tanganku dan
berjanji
“Baiklah..Janjiiiii><” Ujarnya lucu
“Baik baikkkk…”
Kami pun tertawa dan aku merasa senang karena bisa mengenalnya
lebih jauh lagi walaupun sebatas ini masih berteman saja… Memang seharusnya
seperti itu kan? hahhhaa
Written by Netta Grace
Inspiration from JayPark Song - Girlfriend
Inspiration from JayPark Song - Girlfriend
No comments:
Post a Comment